Posts

Showing posts with the label OPINI

Menghadapi Pandemi

Image
Sebagai makhluk sosial, pada hakikatnya manusia adalah pelaku interaksi paling besar berperan dalam kehidupan di bumi. Segala aktifitas tidak pernah berhenti setiap perputaran waktu dalam 24 jam. Baik interaksi pada aktifitas ekonomi, sosial, budaya sampai aktifitas keagamaan. Semua meliputi kegiatan rutin maupun tidak rutin. Dengan adanya pandemi wabah covid-19 yang muncul di Indonesia maret lalu, menjadi sebuah determinasi dalam segala aspek kehidupan sehari-hari. Eksistensi pasar menjadi lemah, daya jual beli menjadi menyusut, segala kegiatan hiburan ditutup,  pun aktifitas keagamaan harus dilakukan di rumah. Kampanye dirumah aja menjadi trend yang harus disosialisasikan semua penjuru dunia, tanpa terkecuali public figur yang notabene terbiasa dengan hegemoni pesta dan kegiatan hedonisme diluar rumah. Kegiatan sosial untuk saling membantu sesama juga semakin gencar dilakukan seluruh organisasi, komunitas, lembaga sampai para pseohor seperti selebgram hinggat artis papan atas. H

Siapa T O L E R A N S I ?

Image
Seringkali kita mendengar kata T O L E R A N S I Bahkan belakangan menjadi headline yang hangat diberbagai konten media massa bahkan media sosial Apa sih itu toleransi? Dan siapa itu toleransi? Dulu sejak SD kita sudahpernah mendengar kata ini di buku paket PPKN atau kewarganegaraan. Tajuk yang paling sering diambil adalah "menghormati teman beribadah yang berbeda agama dengan kita" Alhasil yang melekat diotak hingga remaja bahkan dewasa, toleransi adalah tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah. So simple dan ya, benar saja, tidak salah. But, ternyata TOLERANSI kini tidak hanya itu. Tidak sebatas agama dan suku, tapi perilaku. Berkembang pesatnya dunia digital seirama dengan meningkatnya kesenjangan interaksi sosial. Manusia sekarang mudah sekali berkomunikasi, berteman sampai memberi pendapat. Tidak lagi secara langsung tapi tak saling bertemu pun bisa berrcengkrama. Melihat calon suami istri berbeda agama dime

5 AKUN INSTAGRAM INFORMATIF YANG WAJIB MILLENIALS IKUTI

Image
Di jaman digital saat ini sudah banyak platform media sosial yang akrab dengan generasi millenials. Salah satunya instagram. Platform ini bukan lagi sekedar untuk update foto-foto kece penggunanya, namun menjadi salah satu sumber informasi pertama bagi anak muda. melalui Instagram banyak orang menjadi tahu berita update tentang artis, selebgram bahkan informasi kejadian terkini, bahkan wadah pengumpulan dana untuk membantu orang lain. nah, kali ini kita akan membagikan akun-akun instagram yang informatif yang cocok untuk millenials nih. Bukan hanya untuk berita update tapi juga sebagai bahan pengembangan diri. Penasaran apa dia yang bisa menunjang semangat dan kreatifitasmu sebagai millenial? ini dia! 1. Youthmanual Akun ini akan membawa kalian dapat mengenali potensi diri, karier yang pas dan jurussan kuliah yang tepat buat kalian. Bukan cuma itu, disini kalian akan diberi mapping strategi belajar bahkan kiat  membuat CV menarik untuk melamar kerja loh. KEREN! 2

Ada Apa Dengan Toak Masjid?

Image
Masyarakat Indonesia sedang berdinamika. Yap, aku senang kalau melihat warga warga itu kritis, ada isu, mereka langsung pandai berpandangan, gak diam, gak mangut mangut dan cuek. Apalagi kalau dimedia sosial, warga medsos sudah cerdas-cerdas. Aku senang mengamati, terkhusus yang sudah pandai menyampaikan pandangannya dengan santun. Berkomentar, mengkritik dan memberi solusi, namun dengan kalimat kalimat yang baik. Teduh melihatnya. Contoh saat ini. Warga medsos sedang berdebat soal sosialisasi penggunaan toak masjid. Wih, ramek! Banyak sekali yang mengisi kolom komentar berita video maaupun berita tulisan. Contohnya ini : Andai kata benar Pemerintahku melarang suara adzan yang keras. Mungkin aku akan jadi orang pertama yang sedih dan marah. Dulu SMP aku pernah jatuh dari motor, dan kepala kananku terbentur di aspal jalan, telingaku pun terkena imbasnya. Tidak berdarah, hanya saja sejak hari itu memang fungsi pendengaran telingaku memang berkurang, terlebih

Fenomena Tiktok dan Bullying

Image
Tulisan kali ini tidak akan panjang. Aku pribadi penganut medsos. Aku punya 8 media sosial, dengan 3 yang paling sering aku buka. Menemukan tiktok di play store beserta ketenarannya di instagram, facebook dan lain lain tidak membuat aku memiliki hasrat untuk mendownload. Mungkin sebagian kalian ada yang sama. Aku melihat dampak viral dari video tiktok memang memiliki banyak kesan negative. Meski tidak semua ya. Ada yang bikin video saat kakeknya meninggal dan sedang diyasinkan. Ada yang merekam video berjoget dengan jilbab syar'i dan balutan cadarnya. Ada yang membuat video dengan gerak gerik sensualnya. Kenapa ini menjadi dikecam? Sebab mayoritas yang melakukannya adalah anak atau adik dibawah umur. Siapa? Anak SD. Dimana harusnya mereka tumbuh berkembang dengan perilaku terpuji. Justru terjerumus ke negativitas gadget. Demikian fenomena Bowo. Apa awal mula adik ini viral? Yaps, dinobatkannya Ia menjadi artis tiktok. Banyak netizen yang murka dengan adik ini

Jangan Pernah Bersyukur

Image
Waktu itu aku sedang di Kantor Polisi bersama sidik. Kami berdua sedang melaporkan penipuan online. Aku duduk didepan, sidik yang masuk kasih laporan. Tepat didepan tempat duduk ku ada seorang bapak-bapak tua duduk dan melamun. Aku pun bertanya “bapak sedang apa?” Aku lupa nama bapak tersebut. Kejadian sudah hampir tahun lalu. Kalaupun aku ingat namanya, aku juga tidak mungkin menyebut disini. Bapak tua tersebut pun menjawab “nunggu pelanggan nak, saya tukang pijit” Setelah itu percakapan kami berlanjut dan beliau bercerita banyak. Beliau adalah seorang tukang pijit. Menyusuri jalan dengan berjalan kaki mencari orang yang dipijit. Mencari uang untuk sang istri dirumah yang sedang terkena stroke ringan, sudah beberapa bulan. “syukur ada untuk makan nak, beli beras sedikit” Saat mendengar itu aku berusaha untuk tidak meneteskan air mataku. Tepat didetik itu juga, aku merasa tidak perlu mengutuk keadaan, pusing dan kecewa sama penipuan yang aku alami. Sebab bapak yang ada did

Cerita Media Sosial

Image
Berbicara media sosial udah kita gak awam lagi. Sekarang rasanya dunia dalam genggaman. Mau tahu informasi diujung negara yang kalau naik pesawat 15 jam, lewat media sosial bisa kita ketahui hanya dalam hitungan detik. Itu hebatnya media sosial. Aku beberapa lalu sempat buat status di facebook, kira-kira bunyinya gini “sosmed harusnya membuat seseorang semakin cerdas mendapatkan beragam informasi, bukan sebaliknya” Yap!Aku belakangan ini makin gerah dengan isi berbagai platform medsos. Facebook, twitter dan Instagram berisi banyak cacian, makian, ujaran kebencian bahkan berita-berita yang sifatnya memprovoskasi. Aku tidak tahu, sejak kapan dan jam berapa dimulainya hal-hl seperti ini di media sosial. Satu yang pasti ini sanggat berjamur dan mengganggu. Banyak sekali, orang-orang awam yang ikut-ikutan mengambil peran berpihak pada berita-berita bohong dimedsos. Aku hanya takut kalau hal seperti ini dimedsos kita terima mentah-mentah tanpa memfilter dan mencari kebena

Rokokmu Bukan Asapku

Image
Sebelumnya tulisan seperti ini pernah aku buat dalam sebuah status facebook. Dimana nasibku semakin terancam sebagai perokok pasif. Berjalan ke zaman ini sudah susah rasanya mendapatkan udara sejuk untuk dihirup. Dijalan raya kita akan melewati banyak polusi dari kendaraan, ditambah debu jalan yang menyebar kemana-mana. Saat santai disuatu tempat hampir tidak pernah kita mendapatkan (lagi) kenyamanan menghirup udara bebas. Asap rokok juga menebar dimana-mana. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Bagi sebagian orang “asap rokok” bukanlah sesuatu yang dianggap penting untuk diperbincangkan, apalagi dipikirkan. Tapi bagi sebagaian besar wanita asap rokok adalah sesuatu yang amat sangat mengganggu. Isu “harga rokok akan dinaikkan” sempat membuat para kaum hawa sempat gembira. Dimana candu membeli rokok akan sedikit menjadi pertimbangan ulang bagi beberapa orang. Namun sayang, sampai saat ini semua itu hanya isu belaka. Harga rokok tetaplah dianggap murah dan enteng dikantong sia

Tiang Listrik

Image
Untuk tiang listrik yang tak bersalah, kita memang patut berbela sungkawa. Tapi janganlah dendam penuh amarah Biar hukum yang berbicara By. Sarinah (Next Host Mata Najwa) :"D Luar biasa trending topic “tiang listrik” jadi no 1 di media sosial khususnya twitter. Memaksa jari-jari merayap ke layar monitor untuk mengisi kolom opini diblog. Yaps! I cant belive, tapi ini beneran nyata. Seorang ketua DPR yang terhormat harus mengalami banyak kendala menuju pemeriksaan KPK. Entah kendala datang dari sebuah nasib atau datang dari sebuah intrik. Walaupun sedikit keseul sama netizen yang terlalu sibuk ngurusin ini. Aku juga merasa greget untuk beropini tentang kejadian ini. Kok keseul kenapa? Yah, keseul nya karena dalam hal-hal kayak gini pada heboh dan jadi kebutuhan sedangkan Negara maju disana udah sibuk bikin inovasi baru (motor bisa terbang misalnya) sedang netizen Indonesia masih aja menomorsatukan hal-hal kayak gini -.- huft Tapi yasudahlah, memang papa setnov heb

Kids Jaman Now

Apa sih bedanya generasi X dengan generasi Y ? Kalo menurutku pribadi, dari segi apapun banyak sekali bedanya. Aku kasih contoh kasus ya. Jadi waktu itu aku ke warung depan gerbang kos bareng 2 temanku ( Andre dan Ichalk ), nah setelah kita, ada rombongan anak-anak main sepedaan juga ikut belanja. Kita jadi ingat deh masa-masa kita kecil jajan kayak gitu. Terus kita tuh ingat banget kalo jaman kita dulu kalau jajan gitu pasti diajak ngobrol sama siapa aja yang kita temuin “ kau anak siapa?” atau “siapa namamu?” atau juga “dimana rumahmu?” Kalian nangkap gak sih maksudku diatas? Jadi jaman dulu itu interaksi antar sesama orang itu sangat tinggi dibanding zaman sekarang. Andre nyoba mempraktekan nanya anak itu seperti hal yang biasa kita dapat jaman kids “dek kau anak siapa, dimana rumahmu?” Tidak terduga, reaksi anak itu heran bin aneh WKWKWK Ya iyah, karena sekarang-sekarang itu sudah jarang hal-hal kayak gitu. Komunikasi kayak gitu tuh sudah jarang dan hampir punah. Kalo ketem

Pribumi

Siapa yang tidak kenal Bapak Anies Baswedan? Yah! Aku rasa semua sudah hampir tahu siapa beliau. Seorang Mantan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan yang saat ini baru dilantik menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Media sosial heboh mulai saat dilantiknya pemimpin baru DKI Jakarta tersebut. Rupanya, isi pidato pertamanya penuh pro dan kontra. Anies Baswedan menyebutkan kata “ pribumi ” didalam teks pidatonya. Insta Story, Akun Instagram, Facebook, Berita Online bahkan Berita Televisi menjadi hot news dimana-mana. Kata Pribumi menjadi viral. Banyak yang mengatakan bahwa pemimpin baru DKI Jakarta tersebut menunjukkan sikap rasisme ketika harus menyebutkan lagi kata “ pribumi ”. Seperti yang tertuang dalam Intruksi Presiden no 26 tahun 1998 dimana telah dilarang menggunakan istilah “ pribumi dan non pribumi ” dan memperikan pelayanan dan perlakuan yang sama kepada masyarakat tanpa ada perbedaan. Seperti itu kira-kira. Contoh kecil, di facebook pribadiku saja timeline penuh deng