Ada Apa Dengan Toak Masjid?

Masyarakat Indonesia sedang berdinamika.
Yap, aku senang kalau melihat warga warga itu kritis, ada isu, mereka langsung pandai berpandangan, gak diam, gak mangut mangut dan cuek.

Apalagi kalau dimedia sosial, warga medsos sudah cerdas-cerdas.
Aku senang mengamati, terkhusus yang sudah pandai menyampaikan pandangannya dengan santun. Berkomentar, mengkritik dan memberi solusi, namun dengan kalimat kalimat yang baik.

Teduh melihatnya.

Contoh saat ini.
Warga medsos sedang berdebat soal sosialisasi penggunaan toak masjid.

Wih, ramek!
Banyak sekali yang mengisi kolom komentar berita video maaupun berita tulisan.

Contohnya ini :





Andai kata benar Pemerintahku melarang suara adzan yang keras.
Mungkin aku akan jadi orang pertama yang sedih dan marah.

Dulu SMP aku pernah jatuh dari motor, dan kepala kananku terbentur di aspal jalan, telingaku pun terkena imbasnya. Tidak berdarah, hanya saja sejak hari itu memang fungsi pendengaran telingaku memang berkurang, terlebih aku sering menggunakan cotton bud, makin makin tuli lah telinga kananku.

Dari itu aku bilang, aku yang akan jadi salah satu orang yang marah jika itu benar terjadi. Karena aku juga sedikit tuli.

Tapi, semenjak aku mendengar berita ini.
Aku memang sering membuka buka link berita di google (tentunya berita dengan redaksi valid) agar aku paham dulu apa maksud dari berita yang beredar.

Setelah hari itu ya sudah seperti biasanya saja.

Namun belakangan ini memang itu menjadi perbincangan warganet dimana mana.

Kesimpulannya, BUKAN PENGGUNAAN TOAK UNTUK ADZAN YANG MAU DIBATASI.
Tapi penggunaan pengeras suara untuk aktivitas masjid lainnya, contoh pengumuman kegiatan, duka, atau aktivitas laiinya yang mau di sosialisasikan.

Sebenarnya UU tentang ini sudah ada lama, dari dulu ada.
Hanya baru sekarang menjadi perbincangan besar karena mau diadakan sosialisasi soal penggunaan untuk aktivitas lain ini, dan karena ada media sosial lah kembali dibahas dan muncul dipermukaan dengan gamblang.

Karena itu kita jangan langsung berasumsi.
Jangan marah marah.
Jangan mengjastifikasi pemerintah kejam.

Kita dengarkan dulu sosialisasinya, kita pahami dulu barulah kita memberi pandangan .

Belajar jadi warganet bijak, biar hp nya gak meledak :') hehe

Senang juga lah banyak yang angkat suara soal suara adzan, itu artinya muslim yang menjalankan shalat itu sebenarnya banyak, melebihi yang kita lihat jumlahnya didalam masjid.
Berarti banyak yang shalat, Alhamdulillah.

Aku yakin masyarakat Kaltara adem adem, santun dan cerdas.

Comments

Popular posts from this blog

Ingin mengenal PMII ? Simak Fakta Menarik Berikut Ini

Suka Nongkrong? 7 Tempat Hits Ini Bisa Jadi Referensi Kamu

6 Selebgram Ini Jadi Idola Pengguna Instagram Masa Kini, Yuk Intip Kisahnya!