Sarinah

Berandai-andai.. Mengira-ngira... Menerka.. Aku selalu terjebak dalam hal-hal yang tidak bisa aku jangkau. Terjebak pada keadaan yang tidak mungkin aku lakukan. Termasuk menyapa. Lima tahun berjalan dengan banyak takdir. Dia tidak ada disana. Tidak menjadi salah satunya. Dan aku mengerti. Memahami setiap nasib diri. Pesan itu masuk setelah tahun tahun berjalan... setelah hilang datang. Entah kenapa suara itu akan terdengar lagi. Malam mengabulkan rindu yang sering datang. Suaramu tepat disaku bantalku. Aku simpan panggilan itu disebelahku. Terimakasih karena memberikan aku ruang untuk tak lagi sekedar berandai. Ini tulisanku, setelah kau sadarkan bahwa sudah lama aku tak menulis disini. Jadilah manusia bahagia, dengan badan sehat meski dengan siapa saja. Aku tentu tak mengapa. Aku bahkan turut bahagia.

Bismillah... Sedikit lagi mimpi itu akan terwujud. Memiliki Yayasan sendiri dan bisa mengabdi lebih pada banyak komponen masyarakat. Di Komunitas OPOB berbaur dan menjadi bagian dari pengembangan literasi anak di Kalimantan Utara. Alhamdulillah berjalan hampir 4 tahun sudah. Dengan berdirinya Zero Waste Kaltara, aku ingin semua menjadi satu rumpun di Yayasan Sarinah tahun ini. OPOB bekerja dibidang literasi dan sosial pendidikan anak. zerowaste.trk bekerja dibidang lingkungan. Peduli Lansia akan berfokus pada kegiatan sosial membantu lansia lansia yang ada di kaltara. Suara Perempuan juga akan bergerak dibidang perjuangan hak hak dan isu gender. Youth Writer Kaltara bergerak dibidang pengembangan penulis muda di Kaltara. Dan beberapa Komunitas lainnya yang akan masuk dalam Yayasan Sarinah. Masya Allah.. semoga semua berjalan lancar. Kelak yayasan ini bisa jadi naungan anak cucu untuk mengenal dan menemukan arti kebahagiaan dalam hidupnya, like me as founder this foundatio

Hidup ini adalah bagian dari perjalanan panjang sebuah akhir yang indah. Itu impian manusia. Tapi tahukah? Dalam perjalanannya tak banyak hal yang bisa kita lewati dengan tabah. Sakit, hancur, sedih, kecewa adalah teman manusia. Disaat beberapa mereka merasa sudah melakukan hal yang benar dan baik, tidak selamanya akan dimengerti dan dibalas dengan sebuah kewajaran. Jangan.. jangan berharap. Satu satunya jalan untuk merasa tenang adalah mengingat bahwa perjalanan ada akhirnya. Hingga tak memupuk rasa kecewa lebih menggunung. Jangan mudah menelan perkiraan perkiraan kilat dalam angan lugu, jangan juga mudah mengira dan menerka. Tidak selamanya mengenal lama bahwa dia memang baik segalanya. Manusia bisa buta hanya karena harta dan tahta semata.

Selama bertugas di Bulungan aku menumpang tinggal dirumah salah satu teman bernama Yulia, tempat tinggalnya cukup jauh dari kota. Sunyi, tenang bahkan sangat sejuk. Disana aku mempelajari banyak hal, tentang kerja keras dan pengorbanan. Yulia dan adiknya rela jauh dari orang tua. Adiknya sekolah disana karena dianggap lebih maju dari desanya didaerah trans, dan Yulia terpaksa ikut merantau agar dekat dari lokasi kerja. Mereka kompak, Yulia beruntung karena masih punya saudara untuk saling menyemangati disana. Mereka begitu baik padaku. Melayani aku seperti saudara, meenyiapkan aku makanan saat mereka makan, aah.. rasanya aku jadi tak enak. Beberapa kali aku juga harus melakukan hal yang sama membelanjakan mereka makan, karena mereka begitu baiknya. Alhamdulillah seluruh tugasku didesa ini selesai kulaksanakan. Hari ke empat aku pindah tinggal di Tanjung Selor, karena memang ada beberapa desa yang harus kukunjungi didaerah sini. Tinggal menumpang dirumah kak erna. Salah satu s