Posts

Tulisan Terbaru

Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak selama Masa Pandemi #dirumahaja

Image
Situasi pandemi wabah covid-19 begitu ramai menjadi perbincangan di sosial media. Baik dampak ekonomi, sosial, budaya pun keagamaan,hingga tak kalah menarik perhatian mengenai pendidikan. Masyarakat, aktivis, pemerintah juga kelompok organisasi lembaga maupun politik berbondong-bondong bahu membahu memberikan bantuan kepada masyarakat. Kegiatan ibadah dianjurkan oleh MUI untuk dilaksanakan dirumah saja. Tanpa terkecuali pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga harus menghapuskan ujian nasional demi menekan angka penyebaran covid-19. Kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring serentak di Indonesia. Proses pembelajaran diharapkan dilakukan pendampingan oleh orang tua dirumah. Pertanyaan menjadi bermunculan ditengah banyaknya keluhan orang tua dalam proses mendampingi anak belajar dirumah. Sudah efektif kah pembelajaran secara daring saat ini? Bagaimana orang tua dan guru menjadi figure secara bersamaan dalam proses pembelajaran anak? Pendidikan adalah bagian ya

terbit buku baru nih, yuk borong!

Image
13 April 2019. Saya masih ingat sekali waktu pertama kali mendapatkan email dari penerbit bahwa buku saya siap open PO juga siap cetak. Kali pertama dalam hidup saya merasakan frekuensi berbeda saat merasakan bahagia. Bahagia saat sedang ulang tahun atau puasa full sebulan saat di bangku sekolah dasar itu berbeda dengan bahagia melihat sebuah karya lahir dari tangan sendiri. Rasanya penuh haru dan syukur. Dari Digital Untuk Milenial saat itu terbit pada bulan maret, kemudian menyusul pada bulan mei Makna Kata juga lahir. Betapa senangnya saya bisa menyisihkan gaji untuk memberi jalan tulisan-tulisan saya bisa terbit melalui sebuah percetakan dan penerbit buku. Kala itu saya tidak menyangka ada di posisi itu. Saya biasanya hanya melihat di rak rak toko buku seperti gramedia. Saya banyak mengagumi cover buku para penulis yang keren-keren. Saya terpukau melihat tulisan-tulisan bagus dalam buku-buku best seller yang menarik untuk saya beli. Saya menaruh banyak bangga pada buku-

Menghadapi Pandemi

Image
Sebagai makhluk sosial, pada hakikatnya manusia adalah pelaku interaksi paling besar berperan dalam kehidupan di bumi. Segala aktifitas tidak pernah berhenti setiap perputaran waktu dalam 24 jam. Baik interaksi pada aktifitas ekonomi, sosial, budaya sampai aktifitas keagamaan. Semua meliputi kegiatan rutin maupun tidak rutin. Dengan adanya pandemi wabah covid-19 yang muncul di Indonesia maret lalu, menjadi sebuah determinasi dalam segala aspek kehidupan sehari-hari. Eksistensi pasar menjadi lemah, daya jual beli menjadi menyusut, segala kegiatan hiburan ditutup,  pun aktifitas keagamaan harus dilakukan di rumah. Kampanye dirumah aja menjadi trend yang harus disosialisasikan semua penjuru dunia, tanpa terkecuali public figur yang notabene terbiasa dengan hegemoni pesta dan kegiatan hedonisme diluar rumah. Kegiatan sosial untuk saling membantu sesama juga semakin gencar dilakukan seluruh organisasi, komunitas, lembaga sampai para pseohor seperti selebgram hinggat artis papan atas. H

KENAPA

aku sering bertanya.. kapan ya aku menyesal dan berhenti menangis. terlalu sering... tiba tiba nangis. kapan kiranya aku berhenti merindukan orang yang tidak mungkinada disampingku. kapan kiranya aku behenti memikirkan orang yang tidak bisa hidup dengan aku. kapan aku berhenti untuk semuanya. mereka bilang aku salah. menjalin komunikasi dengan dia adalah kesalahan.. tapi itu satu satunya cara untuk aku berdamai dengan diriku sendiri. kami sama sama memahami keadaan.. mengerti nasib hati.. tidak bisa bersama. buatku tidak ada salahnya berteman. tidak satu orang pun di dunia ini aku harapkan bisa mengerti perasaanku yang satu ini. mereka semua boleh mencela dan marah. tapi aku sudah cukup mengalah. mencintai prang lain saat kita sudah punya cinta itu bukan dosa. hati punya caranya sendiri untuk berbicara. dia tahu alasannya dia tahu caranya andai ini perasaan semu yang sesaat... hilang setelah orangnya tidak lagi didepan mata.. hambar saat sudaha da yang bisa bua

Aktivitas di Awal 2020

Aku sudah lama sekali tidak mengisi blog. Entah hantu malas mana yang sudah merasuki aku :D Sampai sampai naskah buku ke-3 ku baru rampung tiga hari lalu dan kukirim ke penerbit. Nyaris setahun aku menulis dan menyelesaikannya. Kesibukanku di tahun 2020 ini tidak terlalu se-produktif kemarin. Aku dan sidik sedang sibuk mempersiapkan pernikahan kami. Menghabiskan waktu menulis buku dan menata bunga bunga didepan rumah. Sesekali juga berkunjung ke taman baca dan membuat lapak baca digang rumah. Seperti itu saja. Memang semakin usia bertambah.. semakin banyak tugas orang dewasa yang ahrus aku lakukan. Tidak seperti waktu kuliah dan after graduate, waktu luang untuk travelling dan volunteering sangat banyak. Sekiranya setelah menikah aku masih bisa menulis buku dan volunteering.

Suaramu dikepalaku

Berandai-andai.. Mengira-ngira... Menerka.. Aku selalu terjebak dalam hal-hal yang tidak bisa aku jangkau. Terjebak pada keadaan yang tidak mungkin aku lakukan. Termasuk menyapa. Lima tahun berjalan dengan banyak takdir. Dia tidak ada disana. Tidak menjadi salah satunya. Dan aku mengerti. Memahami setiap nasib diri. Pesan itu masuk setelah tahun tahun berjalan... setelah hilang datang. Entah kenapa suara itu akan terdengar lagi. Malam mengabulkan rindu yang sering datang. Suaramu tepat disaku bantalku. Aku simpan panggilan itu disebelahku. Terimakasih karena memberikan aku ruang untuk tak lagi sekedar berandai. Ini tulisanku, setelah kau sadarkan bahwa sudah lama aku tak menulis disini. Jadilah manusia bahagia, dengan badan sehat meski dengan siapa saja. Aku tentu tak mengapa. Aku bahkan turut bahagia.

GENERASI DARURAT MEMBACA! PART 1

Image
Euforia Hari Buku Nasional selalu penuh dengan kemeriahan media sosial. Milenial pencandu gadget berlomba-lomba memasang quotes di intagram bahkan seluruh media sosial miliknya. Mengutip kata-kata bijak untuk mempermanis postingan. Walauhampir ramai aksi demikian, kita perlu bernafas lega sedikit karena masih ada sebagian anak muda yang mengisi perayaan hari buku dengan mengadakan voluntering memanfaatkan buku sebagaimana mestinya. kegiatan ini berlangsung bersama anak-anak biasanya.  Apakah hal ini cukup? Tentu tidak. Volunteer literasi bahkan guru sendiri belum tentu dekat dengan aktivitas membaca. (part selanjutnya akan kita bahas lebih lanjut) Ditengah hasil  studi dari  "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016  yang menyatakan Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Baru-baru ini keluar hasil study rinci terhadap indeks literasi membaca nasional, ya