Suaramu dikepalaku
Berandai-andai..
Mengira-ngira...
Menerka..
Aku selalu terjebak dalam hal-hal yang tidak bisa aku jangkau. Terjebak pada keadaan yang tidak mungkin aku lakukan. Termasuk menyapa.
Lima tahun berjalan dengan banyak takdir. Dia tidak ada disana. Tidak menjadi salah satunya. Dan aku mengerti. Memahami setiap nasib diri.
Pesan itu masuk setelah tahun tahun berjalan... setelah hilang datang.
Entah kenapa suara itu akan terdengar lagi. Malam mengabulkan rindu yang sering datang.
Suaramu tepat disaku bantalku. Aku simpan panggilan itu disebelahku.
Terimakasih karena memberikan aku ruang untuk tak lagi sekedar berandai.
Ini tulisanku, setelah kau sadarkan bahwa sudah lama aku tak menulis disini.
Jadilah manusia bahagia, dengan badan sehat meski dengan siapa saja.
Aku tentu tak mengapa. Aku bahkan turut bahagia.
Comments
Post a Comment