Wis-udah

Tulisan "wis-udah" ini bisa jadi lanjutan dari tulisan "5 tahunku" yang sudah aku apload sebelumnya. Dimana tulisan ini akan bercerita bagaimana perjuangan hari-hari saat skripsi, menuju seminar hasil, fix ikut wisuda sampai resolusi setelah lulus.



Aku termasuk mahasiswa yang tidak pernah memporsir diriku untuk sempurna dalam kegiatan akademik. Tidak pernah bercita-cita lulus cepat dan mendapatkan IPK tinggi apalagi lulus cumlaude. I don’t know why, yang pasti tidak terbersit memang. Mungkin karena SMA udah sering peringkat, bahkan jadi lulusan terbaik umum saat UN wkwk (tidak bermaksud sombong) karena itu saat kuliah lebih kepada ingin mengabdikan diri saja daripada mengejar nilai akademik.

Malah merasa bangga karena bisa mengenal organisasi dan banyak belajar di organisasi, termasuk PMII. Bangga karena mendapatkan kesempatan berangkat mengikuti Kapal Pemuda Nusantara mewakili Kalimantan Utara rekomendasi dari PMII, Bangga pernah ikut Indonesian Cultural And Nasionalsm 2017, dan makin bangga dan merasa beruntung saat dapat mewakili Kalimantan Utara pertama kalinya menjadi Duta Muda Asean Indonesia Kalimantan Utara 2017. Rasanya tak habis-habis hadiah yang Allah berikan buatku.



Mengenai suka duka perjalananku skripsi, aku termasuk orang yang paling susah saat itu. Tidak punya printer, uang pas-pasan (karena tidak pernah minta uang orang tua lagi), dan mengerjakan serba nekat. Aku ingat betul saat sebelum maju seminar proposal, aku harus menumpang berbulan-bulan dirumah sahabatku Zainah Halwanie a.k.a IIN untuk ng’print lembar demi lembar proposalku dirumahnya, entah siang, sore, malam dia selalu menerima kedatanganku untuk mengadu nasib HAHA
Aku hanya berbekal kertas dan kadang membeli tinta jika uang ada. Dia memang malaikatku saat itu.

Begitu juga saat menuju seminar hasil, aku dibantu sahabatku Kurnia a.k.a NIA untuk mengolah dataku, 1 kali aku rela menempu jarak siang terik kerumahnya di Amal untuk menanyakan beberapa hal tersulir dari isi data nilai dilampiran skripsiku. Nia termasuk teman yang baik, walaupun sudah wisuda duluan dia masih mau menolong untuk hal-hal yang memang dia bisa bantu. Untuk ngprint hasil skripsiku menuju sidang akhir? Jangan ditanya, aku masih harus menumpang. Kali ini Icalk yang banyak mewadahi hal ini WKWK aku numpang ngprint di printer miliknya.

Untuk semua perjalananku memang banyak suka duka yang harus kulewati. Terlebih waktu itu aku sempat kecelakaan motor, dan aku pun harus memaksa kakiku untuk diajak bimbingan kekampus. Meski kaki pincang aku harus tetap membawanya keliling fakultas mencari dosen pembimbing. Bisa ditemui atau tidak, kaki tetap harus kuat :D

Pernah juga saat uang tidak ada, untuk membeli kertas pun tidak mungkin. Aku terpaksa bimbingan menggunakan kertas F4. Dospem pun bilang “Sarinah nanti bimbingan jangan pakai kertas panjang ya” Me : “Iya bu maaf, belum ada uang beli kertas” mau tidak mau aku berkata jujur, daripada dimarah :D
Semoga kedepan system bimbingan bisa menggunakan langsung revisi dilaptop saja, agar tidak terlalu membuang-buang kertas hihi

Selain masalah printer, kaki pincang, aku juga sering mengalami bimbingan yang ngadat karena dospem sering berangkat keluar kota. Bahkan maju seminar yang sempat tertunda hingga 3x. Tapi karena tidak memporsir diri harus cepat, aku juga tidak pernah merasa terhambatkan oleh hal itu. Semua dijalani dengan ikhlas.

Alhamdulillah, tepat tanggal 14 juni 2017 akupun dinyatakan lulus saat seminar hasil dan sampai akhirnya aku juga bisa mengikuti prosesi wisuda pada tanggal 16 November 2017 kemarin.



1 tugasku untuk orang tua dan diriku sendiri sudah usai kulaksanakan. Senang rasanya bisa menyaksikan orangtua mendampingi prosesi membanggakan itu. Minimal melihat bapak dan alm mama senang dan tersenyum lega.
Masih banyak yang harus dikerjakan kedepan. Meski tidak ada resolusi yang harus aku besarkan kepada orang-orang, dalam hati sudah ada mimpi kecil yang ingin digapai. Bukan saatnya lagi berpangku tangan pada orang tua, meski jalan belum selesai.

Aku juga merasa jadi wanita beruntung karena selama 3 tahun ini terus didampingi oleh Sidik yang nda pernah ada bosannya mengingatkan, menegur, menemani, menjaga dan mendukung semua perjalananku saat susah maupun senang.  Selalu berusaha buat aku ketawa, senang dan berteman dalam setiap suasana. Tidak perlu aku jelaskan disini, betapa baik caramu membahagiakan aku. Terimakasih dik.



Betewe, aku sangat-sangat terimakasih untuk sahabatku IIN, TUTI, NIA dan AMRI yang terus mendampingi sampai semua ini ada di titik ini. Terimakasih sudah jadi teman yang baik untukku 5 tahun ini. Terimakasih Isdah sudah terus mengingatkan aku, ,kadang rumahmu jadi tempatku mencari makan saat uang sudah benar-benar tidak ada HAHA



Terimakasih Purnama sepupuku yang super pesek karena selalu menjagaku saat sakit, kadang juga sering minta uang saat tahu aku lagi ada uang HAHA
Terimakasih Lina, isdah, kiki riski, sidik, erni atas gift graduationnya, buket bunga yang cantik-cantik.



Terimakasih kepada siapapun yang sangat baik dalam hidupku, ical, ustad bahri, bunda lampung, seluruh sahabat PMII, keluarga besar OPOB, Dosen Pembimbing Bu Neni, Bu Wilda serta Pak Dekan Pak Suyadi dan tante om yang sejak awal kuliah menjadi orang tua keduaku, memasakkan aku sebelum turun ospek subuh dan menyemangati aku saat tidak betah dan ingin pulang ke Malinau. Aku selalu ingat itu.



Resolusi kedepan?
Bisa dilihat langsung saja ya 5 sampai 10 bulan kedepan HIHI
Banyak juga yang nanya Sarinah dapat beasiswa S2 kan sudah banyak prestasi tuh? Sarinah lanjut S2 kah?
Sementara waktu itu dibelum dipastikan. Semoga saja benar ada orang baik atau pemerintah yang benar mau memberikan beasiswa S2 hehe *mimpi

Yasudah, dijalani saja. Sekian dulu ya.
Mohon doa semua.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ingin mengenal PMII ? Simak Fakta Menarik Berikut Ini

Suka Nongkrong? 7 Tempat Hits Ini Bisa Jadi Referensi Kamu

6 Selebgram Ini Jadi Idola Pengguna Instagram Masa Kini, Yuk Intip Kisahnya!