Bertahan Atau Melepaskan?

Hubungan kasih sayang tidak selamanya berjalan sesuai keinginan.
Ada kalanya kelabu datang. Kadang pula musim semi datang, dan tak jarang pelangi akan hadir setelah mendung dan hujan berkali-kali turun.

Hubungan yang baru akan diwarnai romansa merah jambu.
Rasa ingin selalu dekat dan bersama.
Tak bisa juah dan senang bisa saling beradu pandang.
Malasah datang langsung akan diselesaikan.
Tak ingin memperpanjang.
Masa perkenalan memang terasa menyenangkan.

Semua hal dikerjakan bersamaan.
Makan, jalan dan membicarakan hal penting hingga candaan.
Sekali lagi, semua terasa menyenangkan.
Sepi terabaikan.

Hubungan yang bertahun akan mulai digoncang cobaan.
Merasa bosan.
Saling menyalahkan.
Masalah selalu datang.
Keegoisan akan pelan-pelan muncul ke permukaan.
Menampakkan wujud asli si pemeran perasaan.

Karena itu, dari awal banyak pasangan yang terlalu manis.
Hanya jadi pemanis.
Tidak menjadi apa adanya. Jadi diri sensiri pun terlupa.



Setelah bertahun-tahun barulah nampak semuanya.
Dalam menjamu pasangan harusnya tidak terlalu berlebihan.
Bersikap manis bak pangeran kerajaan.
Sebab hal-hal demikian bisa menjadi boomerang.

Menjadi kebiasaan yang terus jadi tuntutan.
Lalu siapa yang akan disalahkan?
Apakah benar keadaan menjadi alasan sebuah tangisan?

Atau mengalah tak lagi jadi keputusan?
Atau orang baru harus menjadi pelarian?

Tidak banyak orang bisa mempertanggung jawabkan sebuah perasaan.
Bahagia sebenarnya pilihan.
Sebab saat menikah semuanya akan 24 jam bertatapan.

Jika 1 persoalan tidak diselesaikan, maka hancurlah impian masa depan.

Bertahan atau melepaskan bukan keputusan.
Mencegah percekcokan adalah yang harusnya dilakukan.

Comments

  1. Dengan siapakah adik cantik dan cerdas ini akan menikah, menarik untuk dinanti 😊

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ingin mengenal PMII ? Simak Fakta Menarik Berikut Ini

Suka Nongkrong? 7 Tempat Hits Ini Bisa Jadi Referensi Kamu

6 Selebgram Ini Jadi Idola Pengguna Instagram Masa Kini, Yuk Intip Kisahnya!