Berbagi Cerita di RRI

Senang sekali bisa nulis lagi.
Kali ini aku mau cerita tentang kegiatanku kemarin sewaktu jadi Narasumber RRI.

Sempat beberapa kali siaran bareng RRI, memperkenalkan OPOB dan cerita tentang Ekspedisi Nusantara Jaya.
Nah, yang kali ini bikin aku excited karena aku akan berbagi dengan pendengar tentang literasi anak di Kaltara.
Ditambah lagi, aku bisa duduk berdampingan dengan Bapak Ibrahim (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tarakan).
Yaps! Saya dan beliau dipercaya menjadi Narasumber Pro 3 dengan tema "Ayo Membaca".
Kak Ervi sebagai host nya juga asik.

Saya dan Pak Ibrahim ditanya beberapa pertanyaan tentang Literasi yang ada di Kalimantan Utara terkhusus di Kota Tarakan.

Kak Ervi : Apa saja sih pak usaha yang dilakukan perpustakaan daerah untuk meningkatkan minat baca masyarakat?
Pak Ibrahim : Iya, banyak sekali usaha yang sudah dan akan kita lakukan ya. Salah satunya kita telah membuat ruangan perpustakaan senyaman mungkin dengan fasilitas buku, wifi dan pendingin ruangan. Kita juga punya mobil baca yang bisa keliling kota membawa buku ke daerah pinggiran. Hanya saja kendala kita saat ini adalah kurangnya referensi buku dan masih diusahakan untuk menambah kuota buku-buku.

Salah satunya itu yang dipertanyakan Kak Ervi pada Pak Ibrahim.

Nah, Kak Ervi juga bertanya denganku. Apa saja yang telah aku lakukan bersama Komunitasku dalam menumbuhkan minat baca generasi muda.
"Untuk daerah Kota Tarakan, saya dan teman-teman biasanya berkeliling ke daerah pesisir dan daerah yang jauh dari jangkauan perpustakaan untuk membawa buku-buku melaksanakan lapak baca/ngabuburead. Secara luas, Komunitas OPOB juga mendirikan perpustakaan mini di Pelosok Desa Kaltara, seperti yang telah terlaksana di Desa Sebatik, SP 6, Long Sam dan Sekatak Pungit"

Banyak sekali yang aku ceritakan kepada para pendengar tentang Literasi.


Karena ini dialog alternatif, banyak juga penelpon yang bertanya dan memberikan saran dan tanggapannya.
Seru sekali :)

Terakhir, Kak Ervi bertanya.
Apa pesanku untuk Generasi Muda lainnya diluar sana.
Aku senang dibagian ini.
Karena aku bisa mengajak orang lain untuk tidak melakukan kesalahan yang sama denganku.
Dulu SMP aku sering mengumpulkan buku-buku, membaca dan bahkan mengikuti lomba mengarang.
Lamban laun kebiasaan itu hilang. Bertambah ketika aku mengenal benda kecil bernama smartphone. Aku malah berkiblat dengan media sosial.
Membaca, menulis malah beralih ke media sosial. Jelas, lebih banyak membuang waktu daripada faedahnya.

Sampai akhirnya aku merasakan betapa aku sangat tertinggal. Ketika dosen suruh ngomong, aku malah bersembunyi enggan mengacungkan tangan. Ketika mendengar cerita senior di organisasi, aku keringat dingin kerika diminta memberi tanggapan. Ketika bertemu orang baru, aku kurang referensi mencari obrolan yang berkualitas.
Ah, aku tersadar. Aku saat itu benar-benar mulai tertinggal.
Saat
Aku pun kembali mencari canduku pada buku. Aku memaksa diriku sendiri, sampai buku menjadi kebutuhan pribadi.

Membaca itu momok. Bagi siapa yang tidak ingin berkembang dan maju.
Malas membaca jelas membuat kita tertinggal. Membaca itu proses mengenal diri, semakin banyak kita membaca semakin kita kenal seberapa yang kita tahu dan apa saja yang belum kita ketahui.
Membaca membuat pola pikir kita terasah, komunikasi kita lancar, pengetahuan kita luas. Tidak suka membaca akan membuat kita tenggelam dalam peradaban.

Yah, aku senang bisa berbagi cerita.
Minimal hidupku sedikit memberi motivasi pada yang lain.
Sampai hari ini pun aku masih terus menempa diri. Magnet gadget sangat kuat, jadi harus terus belajar dan membaca.
Dengan membaca, yuk bentuk kualitas diri :)

Terimakasih RRI Tarakan sudah memberiku kepercayaan berbagi.
Terimakasih Bapak Kepala Dinas, saya bangga bisa duduk dengan bapak.

Teman-teman yang mau berikan saran, kritik, cerita dll boleh klik komentar dibawah.
Aku tunggu...

Comments

Popular posts from this blog

Ingin mengenal PMII ? Simak Fakta Menarik Berikut Ini

Suka Nongkrong? 7 Tempat Hits Ini Bisa Jadi Referensi Kamu

6 Selebgram Ini Jadi Idola Pengguna Instagram Masa Kini, Yuk Intip Kisahnya!