Posts

Showing posts with the label AKU

Setelah lulus, what's next?

Image
Setelah sidang skripsi dan pemberkasan selesai. Tibalah dimana masa-masa kosong menunggu wisuda itu datang. Jarak antara sidang skripsi dengan proses wisuda itu ada 4 bulan. Alhamdulillah. Aku termasuk manusia yang jarang merasakan bosan, betek, nganggur atau homesick. Kenapa? Yah, karena aku memang punya banyak kesibukan dikomunitas dan kegiatan-kegiatan kepemudaan. Bisa dibilang, 3 bulan ini adalah masa-masa aling produktif buatku. Setelah kemarin baru pulang dari Jakarta mengikuti karantina Duta Muda Asean, 25 September ini aku juga akan berangkat ke Sebatik selama 10 hari mengikuti Ekspedisi Nusantara Jaya. Setiap hari di kota domisili ku juga aktif di Komunitas One Person One Book, mengakomodir anak-anak volunteer buat lapak baca, Travelling Education ke sekolah, Persiapan Harla Komunitas, bahkan berangkat ke desa setiap 3 bulan sekali. Aku hampir tidak pernah merasakan sepi. I dont know, aku sangat candu dengan segala aktifitasku. Beberapa teman juga sering nanya? "

Selamat Hari Anak Nasional

Image
23 Juli diperingati oleh Hari Anak Nasional. Biasanya akan ada beberapa kegiatan spesial yang diadakan oleh beberapa lembaga maupun beberapa pihak untuk merayakannya, namun tidak banyak seperti perayaan hari besar lainnya. Ada yang memperingati dengan mengadakan seminar, lomba, maupun aksi kecil seperti memberikan hadiah pada anak. Berbicara soal anak tidak kalah pentingnya saat kita memikirkan atau membahas mengenai ekonomi maupun politik. Kenapa? Setiap yang dewasa bermula dari seorang anak, setiap yang sukses maupun yg telah menjadi hebat dan besar bermula dari sana. Proses pembelajaran, kepribadian, pola pikir dan pandangan kedepan sangat berpengaruh dengan kondisi dan pengalaman sejak masih anak-anak. Banyak sekali laporan media saat ini yang menggambarkan kondisi mental dan moral anak yang mulai mengikis tipis kearah yang kurang baik. Anak-anak dibawah umur menjadi korban asusila bahkan ada juga yang menjadi pelaku, mencuri, memukul teman sebayanya. Sungguh ironis. Ditenga

Abdi

Image
Namaku Sarinah. Salah satu mahasiswi di satu-satunya Universitas Negeri di Kalimantan Utara, tepatnya Universitas Borneo Tarakan. Aku mahasiswi PGSD yang sedang menempuh tugas akhir skripsi, aku juga masih giat menulis dan menggeluti kegiatan diorganisasi. Dari awas semester 3 aku juga sudah banyak menggiati banyak kegiatan selain kuliah. Bergabung di organisasi Internal kampus (UKM PERS) hingga organisasi eksternal kampus (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) dan beberapa gerakan organisasi lainnya. Aku termasuk spesies yang suka berkegiatan padat. Selama di UKM Pers aku sempat diberangkatkan ke Samarinda untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Jurnalistik se-Kalimantan. Ini pengalaman pertamaku diberangkatkan oleh kelembagaan. Aku bertemu dengan banyak kawan baru seprofesiku disana, dengan jamuan yang luar biasa dari panitia aku sangat menikmati rangkaian kegiatan nya. Setelah itu aku juga sempat menduduki beberapa struktural penting dimasa kepengurusan UKM Pers, menjadi Sekretaris Um

Hujan

Batin berkata"ingat tujuan bersama"... Tulisan itupun kujadikan memo paling depan dilayar handphoneku. Apakah berlebihan? Dulu aku pernah bilang "sepertinya aku sudah jatuh sejatuh-jatuhnya" Iya benar. Dia yang kusenangkan dalam doa kini menjadi teman dalam setiap hari-hariku. Aku namai dia hujan. Kenapa hujan? Dia sanggup memberiku berjuta bahagia seperti air yg turun kebumi saat kemarau panjang. Sekaligus dia pun berhasil menjadi akibat dari mendungnya hati. Sempurna bukan? Kata orang cinta itu gabungan dari semua rasa. Suka duka, sakit senang, sulit mudah, senyum tangis. Dalam waktu yg bersamaan hujan mampu memberikan aku banyak hal yg tak kujumpai pada yg lainnya . Hujan yg tabah memangku senduku. Kadang pula hujan yg kejam meninggalkanku saat basah penuh gigil. Kalian tahu apa yg paling menyakitkan dari itu? Ada lagi, ketika harus menjelaskan sesuatu yg harusnya bisa dipahami. Sesuatu yg terjadi berkali-kali. Sesuatu yg jika dihargai akan

Tanpa pesan

Pelan pelan kelopak mata terbuka dari kuncupnya Menyisiri setiap sudut ruang kamar penuh bisu Kueratkan boneka teddy yg kulingkari dengan tanganku Pikirku panjang.. Sejak semalam ingatan tentangnya semakin memburu Mungkin rindu telah menyelinap masuk ke saraf saraf bagian otakku Dan kau bersarang disana sampai sekarang Aku harus bagaimana memulai semuanya Membiarkan semua memori setengah jadi ini merangsang jari jariku mengetik pesan untukmu? Aku seperti anak kecil yg sedang melihat lolipop diatas meja tak bertuan Boleh aku menyapamu? Iya aku. Seseorang yang kau sentuh hatinya tapi kau biarkan memupuk rasa sendirian Seseorang yang sempat kau indahkan senyumnya saat pagi Seseorang yang sempat kau alunkan suara indahmu sebelum terlelap Seseorang yang kau bangunkan dari tidur panjangnya Seseorang yang kau buat cinta Seseorang yang kau bikin terbiasa dengan hadirmu Seseorang yang kau tepikan begitu saja Dan akulah seseorang yang masih menahan lebam didada sejak kau tingg

Manusiaku

Terimakasih telah hadir menjadi yang teristimewa Terimakasih telah menerima segala kekurangan dan keterbatasanku Terimakasih selalu ada dan membahagiakan aku Terimakasih tetap bertahan meski tak jarang sikapku mengecewakanmu Terimakasih selalu berusaha menjadi lakon penghibur dan obat dikala sakitku Terimakasih selalu memberi tanpa mengharap dan meminta kembali Terimakasih. Teruntuk kau, teman hidupku. Aku sedang sering seringnya berkhayal, membangun banyak mimpi tentang kita dimasa depan. Aku sudah banyak bercerita pada Tuhan. Beberapa diantaranya; aku ingin jadi wanita yg kau pilih menjadi ibu dari anak anakmu, aku ingin merawat hidupmu dari susah dan senangmu, aku ingin ibumu menjadi ibuku yg bisa kucium tangannya saat keluarga berkumpul dihari raya setiap tahunnya, aku ingin kita bersujud bersama didepan Tuhan setiap harinya. Apa mimpiku terlalu tinggi? ... Teruntuk kau, teman hidupku. Manusia tidak mungkin hidup tanpa salah dan khilaf. Maafkan atas segala kekecewaan

Rasanya Jadi Aku

Tuhan kenapa Engkau berikan aku hati yang tak pernah kering oleh luka? Aku lelah.. Ini bukan yang pertama kalinya aku harus membalut lukaku sendirian Apa yang harus kukatakan pada mereka? Aku pernah bak putri istana, bahagia dengan sang pangeran memuja penuh cinta Membuat semua pasang mata iri dengan dia yang aku punya. Pernah.. Tapi apa? Lagi-lagi dia pergi.. aku sendiri Tuhan, apa menurutmu kekuatan terbesarku saat ini? Aku begitu rapuh, senyumku palsu, imanku runtuh, jauh dari apa yang disebut kebahagiaan Jika bisa, aku hanya minta roh baru. Buang semua kenangan dan harapanku tentang "kami" Aku tidak akan bisa jika setiap detik hanya dia yang terus melenggok diatas ingatanku Dalam gelap terang hanya khas nya yang mengancam kerinduanku Aku tak mau, jika orang yang kucintai menjadi alasan air mataku Hentikan ini.. Tuhan, aku tahu Engkau tahu batas mampuku. Aku menyerah!